Cast: Lee Sun Kyu / Sunny (SNSD) & Lee Sung Min (SuJu)
Other cast: Kim Taeyeon (SNSD), Park Jung Soo / LeeTeuk (SuJu), Choi Sooyoung (SNSD), Choi Siwon (SuJu), Im Yoona (SNSD), Lee Donghae (SuJu).
Genre: Drama, friendship, and hurt.
Rating: Teen
Type: chapter
Author: Kim Hyeon Ni a.k.a Entin Endah Cahyati
Twitter: @Entinnn_
DON’T LIKE? DON’T READ!
NO BASHING!
RCL!
```````
Part 1
“Sooyoung… kembalikan! Ayolah, kau ini…”
“Anio. Ambil saja sendiri!” Sooyoung menjulurkan lidahnya.
“Sooyoung.. kau ini jahat sekali sih! Ayolah kembalikaannn….,” rengek Sunny. “Taengo.. tolonglah akuu…”
Taeyeon menghembuskan napas, kesal. Bagaimana tidak kesal, dia sedang mengerjakan tugas yang belum selesai ia kerjakan malah diganggu kedua sahabatnya. “Sooyoung kembalikan saja kenapa sih? Kalian ini menggangguku saja!” kesalnya.
“Ayolah Taengo, tolong aku. Sooyoung kembalikan!” Sunny masih saja bersikeras mengambil ponselnya yang diambil Sooyoung.
Taeyeon mengepalkan tangannya. BRAKK! Dengan kesal ia memukul mejanya. “Bisa diam tidak sih?” Taeyeon berdiri lalu mengambil ponsel Sunny yang diambil Sooyoung. “Kembalikan tidak?!” bentak Taeyeon.
Sooyoung menyerah. Dia menyerahkan ponsel Sunny pada Taeyeon.
Taeyeon menyerahkan ponsel itu kepada Sunny. “Nih. Sudah jangan ribut lagi. Kalian sadar tidak sih, kalau kalian menggangguku?”
“Mian Taengo. Gomawoo,” balas Sunny. Lalu pandangannya beralih ke Sooyoung. Sunny lantas menjulurkan lidahnya kearah Sooyoung.
“Arraseo, kau menang Sunny-ah. Tapi lain kali, aku akan menunjukkan foto Siwon oppa yang ada di ponselmu ke semua murid di sekolah ini. Semua orang akan tahu kalau kau menyukai Siwon oppa.” Sooyoung balas menjulurkan lidahnya.
“Kau tidak akan mendapatkan ponselku. Ingat itu, Sooyoung!” tegas Sunny.
“Akan ku ingat,” balas Sooyoung santai.
***
Sunny dan Taeyeon berjalan kearah tempat loker mereka. Sesampainnya di tempat loker, Sunny terpaku akan pemandangan di depannya. Taeyeon yang melihat Sunny masih bergeming di tempatnya pun menghampirinya.
“Wae?” tanya Taeyeon.
Sunny masih diam. Pandangannya tetap sama, bertumpu pada suatu titik. Taeyeon mengerutkan keningnya lantas mengikuti arah pandangan Sunny. Setelah melihat apa yang dipandangi Sunny. Taeyeon hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ada-ada saja sahabatnya ini. Hanya karena namja itu, sahabat baiknya ini bisa terdiam seribu bahasa. Padahal biasanya dia itu yeoja yang sangat cerewet.
“Sunny-ah, kau kenapa sih?” tanya Taeyeon, lagi.
“Ah Taeng.. gwenchana.”
“Terus kenapa kau melihat kearah situ saja?” Taeyeon menunjuk arah yang tadi dipandangi Sunny dengan dagunya.
Wajah Sunny memerah. Taeyeon yang melihatnya langsung mencubit pipi Sunny gemas. Membuat Sunny cemberut.
“Hayoo… Sunny ketahuan. Lagi ngelihatin Siwon oppa yaa?” goda Taeyeon.
“Ah Taengo, jangan keras-keras. Nanti kalau ada yang dengar bagaimana?” bisik Sunny.
“Arraseo, arraseo. Aduhh.. ternyata benar Sunny sedang jatuh cintaa…”
Sunny cemberut.
“Wae?’
Sunny menggelengkan kepalanya. “Yahh Taengo… gara-gara kau Siwon oppa menghilang kan!” sunggut Sunny.
“Kok aku sih?”
“Yaiyalah. Kan gara-gara kau aku tidak bisa memandanginnya lagi!”
“Yahh begitu saja kau marah. Sunny-ah ayo pulang. Mau sampai kapan kita berdiri di sini? Siwon oppa-mu juga sudah hilang!”
“Kajja!”
Sunny dan Taeyeon melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah.
***
“Sungmin!”
Sungmin yang sedang menulis sesuatu pada buku harian kecil berwarna pink menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya. “Mwo?”
“Kau sedang apa sih?” tanyanya disela permainan gitarnya.
“Kau tidak melihat aku sedang apa hyung?” balas Sungmin kesal terhadap hyun-nya itu.
“Aku tahu kau sedang menulis. Tapi, kenapa setiap hari minggu kau selalu menulis sih? tidak ada waktu lain apa? Kan hari minggu enaknya untuk kencan atau sekedar keluar rumah mencari hiburan. Sedangkan kau? Menulis tidak jelas seperti itu!”
Sungmin menatap hyung-nya kesal. “Lalu hyung kenapa masih disini? Memainkan gitar dengan nada tidak jelas seperti itu. Kau tidak tahu hyung, bahwa permainan gitarmu bisa merusak gendang telingaku!”
BUKK
Tiba-tiba ada bantal mendarat di kepala Sungmin dengan lancar. Sungmin mendengus kesal. Lantas menatap hyung-nya dengan tatapan membunuh.
“Teuki hyung……”
Leeteuk memegangi perutnya yang kegelian akibat kebanyakan tertawa. Sambil berlari meninggalkan dongsaengnya yang menggejarnya sembari melontarkan makian-makian.
***
Drrtt… drrtt… drrtt…
Sunny segera mengambil ponselnya yang bergetar di meja belajarnya.
“Yeoboseo... ada apa Taengo? Ah iya aku ada di rumah. Wae? Tapi kau jemput aku kan? Ne.. aku siap-siap sekarang…”
Sunny segera mengambil baju yang akan ia kenakan. Kemeja pink lengan pendek dengan rok berwarna putih. Sepatu kets putih dan tas selempang kecil berwarna coklat muda.
Tok.. tok.. tok…
“Eonni... Taeyeong eonni sudah ada di bawah.”
“Nee, Yoong. Sebentar lagu aku turun…”
“Arraseo eonni…”
Sunny segara keluar dari kamarnya. Menuruni anak tangga dengan cepat. Lalu menghampiri Taeyeon yang sedang berbincang-bincang dengan dongsaengnya, Yonna.
“Annyeong, Taengo…,” sapa Sunny.
Taeyeon membalasnya dengan senyuman. “Sunny-ah, ayo kita berangkat. Nanti keburu siang lagi!” ajak Taeyeon.
“Arra. Yoong bilangin ke umma ya eonni berangkat.”
Yoona mengangguk.
“Ne. Kajja Taengo kita berangkat!” ajak Sunny. Lalu Taeyeon mengikuti Sunny yang sudah berjalan terlebih dahulu menuju pintu. “Bye Yoong. Eonni berangkat dahulu!”
“Ne. Hati-hati.”
***
“Hyung, kita mau kemana?” tanya Sungmin yang sedari tadi mengekor Leeteuk. Mereka sedang berada di taman bermain. Tapi bukannya menikmati wahana di taman bermain malah berkeliling-keliling taman bermain tidak jelas seperti ini. Sungmin yang di ajak Leeteuk hanya bisa mengikutinya. Padahal kalau boleh jujur, dia ingin beristirahat sejenak. Melepas penatnya karena sudah hampir satu jam dia dan Leeteuk mengelilingi taman bermain.
“Sudahlah kau ikut saja!”
“Ya! Tapi hyung, sudah hampir satu jam kita berkeliling taman bermain tidak jelas seperti ini!”
Leeteuk menatap dongsaengnya sebal. “Sebentar lagi! Aku sedang mencari seseorang.”
“Nugu? Ah jangan-jangan yeojachingu hyung yaa?” goda Sungmin.
Wajah Leeteuk memerah. Sungmin tertawa melihat hyung-nya yang tersipu. Tapi tidak lama setelah itu Leeteuk meninggalkan Sungmin yang masih tertawa.
“Hyung, tunggu aku!” pinta Sungmin yang masih tertawa dan makin terbahak ketika hyung-nya berlari meninggalkannya. Mau tidak mau, Sungmin berlari menyusul hyung-nya.
***
“Taengo kita kenapa sih kesini?” tanya Sunny. Dia kesal melihat Taeyeon yang celingak-celinguk mencari seseorang.
“Ya! Sekarang kan libur Sunny-ah. Kau mau mati hiburan di rumah? Untung saja aku mengajakmu.”
Sunny mencibir. “Tapi kalau kau ingin bertemu seseorang jangan ajak aku! Mana di taman bermain lagi? Aku kira kau akan mentraktirku makan,” kata Sunny sambil memasang wajah kecewanya.
“Ah diamlah Sunny-ah!” pinta Taeyeon yang kesal dengan ocehan sahabatnya itu.
Taeyeon mengambil ponselnya yang ada di handbag-nya. Lalu mengetik sederet angka dan memencet tombol hijau. Lantas menempelkan ponselnya pada salah satu telinganya.
“Yeoboseo, oppa kau dimana? Ah ne, aku kesana. Dahh oppa.” Taeyeon memutus sambungan teleponnya. Lalu menatap Sunny yang sedang mengerucutkan bibirnya. Taeyeon tertawa melihat tingkah Sunny. Sunny yang ditertawakan Taeyeon pun makin mengerucutkan bibirnya.
“Sunny-ah jangan marah ya? Kajja! Aku sudah tahu orang yang aku cari dimana!” Taeyeon mengandeng tangan Sunny dan membimbingnya untuk mengikuti langkahnya.
Taeyeon melepas gandengan tangannya. Lalu melambaikan tangannya kearah dua namja yang sedang duduk di salah satu bangku taman bermain.
Taeyeon berlari kearah dua namja itu. Sedangkan Sunny hanya bisa menghela napas dan mengikuti Taeyeon dari belakang.
“Anyeong oppa,” sapa Taeyeong kepada dua namja yang sekarang ada di hadapannya.
“Anyeong Taeng-ah. Kau kemana saja tadi aku mencarimu?” tanya salah satu dari dua namja tadi.
“Ah, mian oppa. Tadi aku menjemput sahabatku,” jelas Taeyeon. Lalu kedua namja itu menatap Sunny.
Sunny tersenyum kearah dua namja di hadapannya lalu memperkenalkan dirinya. “Sunny imnida.” Sunny membungkukkan badannya.
“Annyeong Sunny-sshi. Leeteuk imnida dan ini,” Leeteuk menunjuk namja yang ada di sampingnya, “dongsaengku, Sungmin.”
Sungmin tersenyum dan membungkukkan badannya.
“Ah, hyung jadi itu ya yeojachingu-mu?” bisik Sungmin kepada Leeteuk. Leeteuk mengangguk.
“Lalu kita kemana oppa?” tanya Taeyeon.
Leeteuk berpikir sejenak. “Bagaimana kalau kita makan saja? Aku yang traktir!”
“Lihat Sunny-ah. Ada yang mentraktir kau kan? Jangan marah lagi!” ujar Taeyeon yang sukses membuat wajah Sunny merah padam. Taeyeon tertawa karena sukses membuat wajah Sunny merah.
“Mwo? Bilang saja daritadi Sunny-sshi. Aku akan mentraktirmu. Kau mau makan apa?” tanya Leeteuk sambil tersenyum manis.
Sunny bergeming. Dia benar-benar malu sekarang.
“Hey Sunny-ah. Kau ditanya Leeteuk oppa tahu! Di jawab dong!” goda Taeyeon. Kalau bisa, Sunny benar-benar ingim mengenyahkan Taeyeon dari dunia ini!
“E, terserah Leeteuk sunbae saja!” jawab Sunny gugup.
“Ah, Sunny-sshi panggil saja aku oppa. Tidak usah sungkan!” kata Leeteuk. Wajah Sunny makin memerah. Taeyeon hanya tersenyum menggoda Sunny.
“Ahaha. Sudah, sudah. Ayo lebih baik kita mencari tempat makan yang enak. Kau pasti sudah lapar Sunny-sshi. Kajja Taeng, ah kau Ming bengong saja!” Leeteuk menepuk bahu Sungmin yang daritadi hanya bengong memperhatikkan percakapan Leeteuk, Taeyeon, dan Sunny.
“Arra, hyung!”
Mereka berempat berjalan kearah kedai yang ada di taman bermain. Leeteuk menggandeng tangan Taeyeon. Taeyeon tersenyum tipis melihatnya. Sedangkan Sunny dan Sungmin mengekor di belakang. Sesekali Sungmin menatap wajah Sunny—yang menurutnya tidak asing. Sepertinya Sungmin pernah melihat Sunny sebelumnya. Tapi dimana? Sungmin daritadi diam karena mengingat-ngingat lagi apakah dia pernah bertemu Sunny. Tapi hasilnya nihil. Tidak menghasilkan hasil apapun. Yang ada malah hyung-nya mengagetkannya tadi.
TBC
Mian kalau jelek dan judulnya gak cocok sama ceritanya. Maklum masih amatiran J
DON’T FORGET TO RCL!




0 komentar:
Posting Komentar